(Mencintai Tanpa Alasan, Mendukung Pun Tak Keberatan!) Dukung Asian Games 2018

By Sendaewardah - Juli 04, 2018


Saya pernah mendengar sepasang kekasih berbicara disebuah sore disudut taman kampus. Katanya, “Apa alasan kamu mencintaiku?” Sang wanita menjawab, “Karena kamu baik, dan blablabla...” Lalu ia balik bertanya, “Kalau kamu?” Sang lelaki tersenyum, “Tidak perlu sebuah alasan untuk mencintaimu. Karena aku sudah jatuh cinta tanpa alasan kepadamu.“ Si wanita tersipu, dan keduanya pun melanjutkan percakapannya meninggalkan Saya yang tengah berpikir. Bagaimana kalau konsep “Jatuh cinta tanpa alasan” itu kita berikan pada Negeri kita, tanah air kita sendiri? Ketika ditanya, apa yang membuatmu jatuh cinta pada Indonesia, saya sangat berharap tidak ada lagi jawaban “Karena Indonesia negeri yang kaya, karena Indonesia negeri 1000 budaya, karena Indonesia blablabla”. Saya sangat berharap jawaban itu adalah, “Karena, tak perlu alasan untuk tidak mencintai Negeriku tercinta, Indonesia!”
***
Warga Indonesia, Sudah dengar kabar baik dan membahagiakan ini? Ya, negara kita tercinta ini terpilih menjadi tuan rumah untuk perhelatan Asian Games 2018! Sebuah kebanggaan tentunya karena kali ini kita bisa kembali menunjukan seperti apa negara kita ini kepada dunia. Kita bisa memanfaatkan momen ini sebagai aktualisasi negeri kita. Kita buktikan bahwa Indonesia masih bisa menjadi Macan Asia, bahkan Indonesia bisa menjadi negara yang ditakuti oleh berbagai negara terutama di Asia.

Indonesia secara konsisten dari tahun 1951 terus berpartisipasi pada Asian Games. Mari kita sejenak kembali pada tahun tahun 1951 dimana pada tahun tersebut pertama kalinya Asian Games dilaksanakan. India yang bertugas sebagai tuan rumah dan saat itu Indonesia mendapatkan peringkat ke 7. Bukan peringkat atas memang, tapi hal itu patut kita syukuri karena selanjutnya pada tahun 1954 peringkat indonesia turun menjadi ke 11 dan pada tahun 1958 indonesia berada di urutan 14. Posisi yang sangat memalukan menurut saya karena itu bisa jadi membuat pandangan negara lain terhadap kita bisa merendahkan dan meremehkan. Selanjutnya Indonesia mendapatkan kehormatan untuk menjadi tuan rumah Asian Games ke IV pada tahun 1962. Hal ini bisa dikatakan sebagai pembalik keadaan dimana pada waktu itu  atlet-atlet kebanggaan kita berhasil memberikan yang terbaik dan mengharumkan nama bangsa dengan menempati posisi ke-2 setelah juara bertahan, Jepang. Meskipun setelahnya prestasi Indonesia kian menurun. Sampai terakhir kemarin Indonesia menempati urutan ke 17 pada Asian Games 2014 di Incheon, Korea Selatan.

Hajat besar bangsa ini memang sekarang tengah menjadi pembicaraan dimana-mana sehingga masyarakat Indonesia tentunya ingin menyambut Pesta Olahraga terbesar se-Asia ini dengan semangat 45. Terbukti dari banjirnya dukungan dari berbagai daerah dan kalangan. Dari jajaran Petinggi-petinggi negara, para Pengusaha, Artis-artis ibukota, Institut pendidikan, bahkan sampai pada rakyat-rakyat biasa seperti saya, semuanya ingin memberikan dukungannya terhadap Indonesia serta atlet-atlet yang nantinya akan mewakili Indonesia dan membawa nama Indonesia. Dengan tagline “Energy of Asia” ini masyarakat pun ingin merasakan energi serta memberikan energi tersebut pada para atlet. Beragam spanduk, baliho, dan poster terpasang dibanyak sudut-sudut yang strategis dan mampu memancing antusiasme warga yang melihatnya.


Tak ingin ketinggalan, Kabupaten Sumedang, sebagai salah satu kabupaten di Jawabarat, ikut larut dalam Efouria menyambut Asian Games 2018. Sebagai warga Sumedang, meskipun kabupaten saya tidak terpilih sebagai City Host Asian Games 2018, pastinya akan tetap mendukung acara ini. Saya sangat berharap bahwa Indonesia akan mengulang prestasi seperti pada tahun 1962 bahkan kalau bisa Indonesia memborong medali emas dan menjadi juara umum. Tidak sedikit memang yang meragukan terjadinya hal itu. Tapi jika warga Indonesia banyak memberi dukungan, tentu tidak mustahil jika para atlet bertambah semangat dan memenangkan banyak cabang perlombaan. Kekuatan, Strategi dan Kecepatan, yang merupakan representasi dari Maskot Asian Games 2018 yaitu Bhin-bhn, Atung, Ika, bisa para atlet kombinasikan dengan semangat 45 hasil dukungan moril para masyarakat seluruh tanah air, sehingga bisa mengantarkan Indonesia memuncaki klasemen dan berjaya di rumah sendiri.  

Gapura Selamat Datang di Kabupaten Sumedang ( Sumber : Tribunnews.com)
Dikutip dari Sumedangonline.com, kabupaten Sumedang ikut menyemarakan dan bahkan ingin virus semangat Asian Games 2018 itu sampai ke pelosok-pelosok daerah. Putra Daerah Sumedang yang juga menjadi Kasubag Protokol Kementrian Pemuda dan Olahraga, Indra Jayaatmaja mengajak banyak Para penggiat media sosial di Sumedang untuk ikut menyemarakan Asian Games ini. Salah satunya yakni yang tergabung dalam Komunitas Cyber Sumedang. Menurutnya, cara ini bisa dibilang bagus karena para pegiat media sosial ini adalah juru bicara kepada masyarakat bagaimana Indonesia mempersiapkan diri menuju Asian Games nanti. Selain itu, penyebaran spanduk-spanduk berisi dukungan dan informasi Asian Games yang tersebar di banyak tempat di Sumedang juga menjadi sebuah bukti bahwa Sumedang ingin mendukung bangsa ini.

 Antusisasme warga Sumedang juga terlihat di sekitar kecamatan Jatinangor. Mengingat ada beberapa Institut Pendidikan seperti Universitas Padjadjaran salah satunya yang ikut mengkampanyekan Asian Games 2018. Apalagi salah satu venue latihan bagi cabang olahraga Sepak Bola Asian Games menggunakan salah satu spot di Unpad yaitu Stadion Djati. Hal ini kembali memancing rasa penasaran warga serta memberikan rasa bangga pada warga sekitar karena di daerah mereka akan dijadikan salah satu tempat latihan. Selain itu, beberapa waktu lalu Tim Indonesian Asian Games Organizing Commitee (INASGOC) 2018 dan International Games Broadcast Services (IGBS) sempat melakukan sosialisasi program “Broadcasting Legacy Asian Games 2018” di Bale Sawala Gedung Rektorat Unpad, Jatinangor. Dikutip dari Unpad.ac.id, mereka menawarkan kesempatan bagi mahasiswa Unpad untuk menambah pengalaman dan meningkatkan wawasan terutama di bidang Sport Broadcasting. Hal ini menjadi salah satu kesemptan bagi mahasiswa yang ingin memberikan dukungan untuk mensukseskan Asian Games yaitu melalui pengalaman dan ilmu pengetahuan



(sumber www.unpad.ac.id)

Dukungan-dukungan seperti itu sangat penting, karena Asian Games 2018 bukan hanya akan mengangkat nama para atlet saja namun menyangkut harga diri Negara dimata bangsa lain. Asian games adalah sebuah kerja sama pemerintah dan masyarakat Indonesia. Oleh karena itu Masyarakat dan Pemerintah harus menyambut baik perhelatan ini. Partisipasi lebih luas dari masyarakat Indonesia dalam mendukung pelaksanaan Asian Games 2018 nanti akan menjadi kekuatan dan spirit tersendiri bagi para atlet. Perjuangan para atlet pasti akan terasa lebih berarti dengan dukungan semangat dan antusias dari masyarakat Indonesia. Dukungan tersebut juga merupakan sebuah bentuk kecintaan kita terhadap Negeri. Ketika kita mencintai Indonesia tanpa alasan, maka mendukungnya pun bukan sebuah keberatan. Jadi mari kita #dukungbersama apa yang bangsa kita sedang persiapkan ini dengan beragam cara yang positif dan kreatif. Karena sebuah prestasi jika tanpa support mungkin hanya akan menimbulkan frustasi.

Edit: Tulisan ini diikutsertakan pada Blog Competition yang diadakan oleh Ditjen IKP Kominfo dan mendapatkan hadiah hiburan. 

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar