Halo Gengs. Jadi minggu kemarin tuh, saya sempat bolos kuliah beberapa hari karena sakit. Dan sakitnya itu bukan Flu guys atau demam gitu, tapi sakit pundak. Pernahkah gak sih klean mengalami sakit atau kaku pada pundak, leher, dan punggung? Nah tahu ‘kan rasanya tuh berat banget, udah macem amanah wkwkw. Pas di rumah sempet boleh nyalahin posisi tidur yang nggak enak lah, terus nuduh kursi di kampus dan di ruang belajar yang  tidak nyaman lah atau mencaci maki tugas yang mengharuskan saya terus-terusan menatap komputer seharian. Namun ternyata eh ternyata, penyebabnya bukan itu guys. Kata dokter, pundak saya kaku karena Tas. IYA TAS!! Kesel gak sih? Gara-gara tas doang gitu jadi bolos kuliah gini.

 

Kenapa sih emang tasnya nyakitin? Engga yang nyakitin mah Mantan wkwk

Gini lohh.. kuliah saya tuh lumayan padat dan kadang mengharuskan membawa banyak barang ke kampus. Notes untuk menulis materi (Padahal dikelas juga jarang banget nulis hehe), bekal makan siang, tempat minum, belum pouch make up dan lain-lain. Termasuk Laptop! Itu sih yang bikin berat. Body laptop saya memang tidak begitu berat tapi dibanding buku dan segala-galanya ya berat di laptop lah. Beberapa teman sering bilang “Eh, Laptop mah bawa aja pake tas jinjingnya.” Pengennya sih pakai tas jinjing laptop sendiri, tapi saya pelupa hehe takutnya tar malah lupa naruh dan akhirnya digondol orang. Nangis bombay deh saya nanti.Yang paling menyedihkan adalah saya gak bisa lagi jalan-jalan, traveling ke sana kesini, tanpa bisa bawa laptop lagi. Padahal kan dimanapun saya harus tetap update cerita di wattpad demi pembaca yang setia, harus siap revisi surat atau dimintain surat oleh teman-teman di Organisasi, harus update artikel untuk blog, dan beberapa hal lain yang berkaitan dengan penggunaan laptop.

Saya sudah mencoba untuk mengurangi beban dengan tidak membawa tempat makan. Tapi ternyata itu penting karena nanti saya kelaparan, akhirnya saya bawa lagi. Lalu saya juga sudah mencoba berganti model tas dengan tas yang talinya lebar atau yang bobot tasnya ringan Tapi tetep aja setelah diisi Laptop jadi berat dan membuat bahu saya sakit. Akhirnya teman saya memberikan sebuah solusi. “Ganti laptop baru aja shay!” Hmm gampang banget yak ngomong dikira Laptop belinya pake daun. Mahasiswa kere macam saya boro-boro beli laptop baru, buat makan aja... (Isi sendiri)

Tapi nasihat teman saya terngiang-ngiang juga. Dan akhirnya saya memutuskan untuk menabung untuk membeli Laptop baru akhir tahun ini. Menabung bagi saya bukan hal yang baru karena tiap menginginkan sesuatu saya sering menabung. Yang jadi masalah, saya harus beli laptop apa? Dan yang seperti apa? Kalau saya beli laptop yang berat-berat juga ya sama saja kan:( mending pakai yang ini saja. Saya pun bertanya pada bapaknya eh salah pada semua orang maksudnya yang tahu akan laptop dan segala tetek bengeknya. Saya meminta rekomendasi laptop yang kira-kira bodynya cocok untuk saya yang suka membawa laptop kemanapun bahkan untuk traveling sekalipun.

“Beli ASUS ZenBook UX331UAL aja, shay!”

Lahh apaan tuh? Baru denger saya lohh. Yaudah deh akhirnya saya cari tahu sendiri. Dan ternyata eh ternyata, ZenBook UX331UAL ini pernah di review sama Raditya Dika!! Wuaaahhh... saya juga baca beberapa reviewnya jadi tertarik nih. Mau tau kenapa saya tertarik sama Laptop ini?

Si Kutilang yang Tangguh.

Eh, Kutilang? Burung dong. Hihihi bukan sayang. Kutilang itu istilah yang dipakai untuk orang yang punya badan Kurus-Tinggi-Langsing. Ya sama, kayak Laptop inceran saya ini. Alasan saya mau pakai ZenBook UX331UAL karena yang pertama dan yang paling utama adalah, Laptop ini RINGAN!! Pas banget gak sih buat saya yang memang sedang nyari laptop semacam ini. For your information, Zenbook ini punya ketebalan 13,9 milimeter. Dan beratnya kurang dari 1 kg, tepatnya, hanya 985 gram saja.  Kalau diibaratkan manusia, dia itu Kutilang banget alias ringan banget kan?! Sama sepatu boots saya saja masih ringan ini masa. Saya jadi ngebayangin asyiknya bawa laptop ini ke kampus atau traveling keluar negeri atau keluar kota bawa laptop yang ringannya sama kayak make-up kit. Semua orang pastinya menginginkan laptop yang paling tipis, paling ringan, dan paling ringkas terutama utuk traveling. Nah, ini yang ditawarkan ZenBook UX331UAL, guys.

Selain itu Body nya kuat banget. Yoih, secara Military Grade, Pak, Buk!! Kemarin nih saya nonton reviewnya di youtube Raditya Dika, itu sampai beberapa kali percobaan test body, gak rusak-rusak. Yang pertama dinjak oleh Raditya Dika dan Ridwan Hanif, masih utuh dan masih jalan. Kedua, di Drop test, langsung di jatuhkan oleh Ridwan Hanif, masih utuh juga. Di pakai main kasti, masih kuat. Bahkan sampai di lindes oleh motor dan tiga sepeda, masih aja utuh. Gokil gak sihhh?!! Saya benar-benar butuh laptop seperti ini karena saya orangnya ceroboh, seneng banget jatuhin barang, apalagi jatuhin hati ke orang yang salah *JANGAN CURHAT!!* wkwkw

Layar Luas, Kinerja Maksimal

Layarnya berukuran 13,3 inci dan resolusi Full HD, dan juga punya dimensi yang tidak berbeda jauh dengan kertas berukuran A4. So, Laptop ini dapat dengan mudah diselip-selip manja. Bisa dengan mudah nyelipin ke dalam koper, backpack, bahkan tas jinjing wanita. Kabar baik banget buat para girls yang tetap mau tampil feminim dengan tas jinjingnya tapi pengen bawa laptop juga ke dalam tas jinjingnya khaan. Ukurannya jauh lebih kecil dibanding ultrabook yang bisanya berukuran 13 inci pada umumnya. Mau tahu rahasianya? Ada pada bezel layar berfitur Nano Edge. Dengan layar lebih lebar dan lebih nyaman plus sudah dilengkapi teknologi wide-view 178° membuat kamu-kamu yang senang nonton Film, akan puasssss sekali. Mau nonton sambil tiduran, dari atas, bawah, pinggir, nonton sendirian, berdua ama doi, se-RT atau sama geng klean pun gak akan jadi masalah karena gambar akan tetap jelas dan jernih. Widihhhh...!

Meskipun desainnya ringan dan ringkas serta ultraportabel, ZenBook UX331UAL ini gak akan bikin kalian kecewa dengan kinerjanya. Dilengkapi dengan Prosesor Intel® Core™ i5 Generasi ke-8 yang super duper cepat, sehingga menjalankan aplikasi rendering pun tidak masalah baik saat bekerja secara single core ataupun multi-core. Penyimpanan RAM 8GB, dan juga SSD 256GB PCIe® yang memudahkan kita untuk menyelesaikan seluruh tugas dengan cepat. Selain itu, karena saya senang sekali ngoleksi Film, Video, dan Musik, dalam ZenBook UX331UAL ini dilengkapi juga oleh sistem audio Harman Kardon yang memberikan suara imersif yang kencang dan kuat. Idaman banget deh!!

Konektivitas Tak Terhambat dan Akses Non-Stop

Sandang, Pangan, Papan dan Colokan adalah kebutuhan mendasar di zaman sekarang, terutama untuk saya. Ya, Colokan sangat penting saat traveling. Tempat yang saya datangi sangat diwajbkan ada colokannya. Gak seru kan kalau lagi traveling, lagi asyik menggunakan laptop tiba-tiba baterainya low dan gak ada colokan disamping kita. Bisa kalang-kabut kesana-kemari nyari colokan, belum rebutan sama yang lain juga kan. Tapi sekarang tidak usah khawatir. Untuk para manusia-manusia yang punya gaya hidup non-stop seperti saya, ZenBook UX331UAL solusinya.

Ini karena ZenBook menawarkan kebebasan pemakaian baterai sepanjang hari. Tahukah klean kalau laptop ini dilengkapi dengan baterai Lithium-polymer 50Wh yang dirancang khusus untuk memberikan ZenBook UX331UAL daya tahan baterai hingga 15 jam! 15 JAM dong! Kalau dipakai untuk nonton drama korea yang episodenya panjang-panjang mungkin bisa langsung tamat nih! Ah, Masa sih? Yaampun, beneran deh. Malah udah di uji di aplikasi benchmark umum seperti PCMark, 3DMark, Geekbench, Cinebench dan Unigine Heaven Benchmark. Dan hasilnya, laptop ini sudah sangat mumpuni untuk digunakan sebagai pendukung produktivitas kita. Saat digunakan secara multitasking non-stop, aplikasi pengukuran baterai PCMark menunjukkan bahwa baterai pada ZenBook 13 UX331UAL bisa memasok daya hingga 4 jam 43 menit. Banyak loh, laptop-laptop yang saat dipakai untuk aktivitas multitasking langsung drop baterai. Dan kalau klean pengguna laptop yang tidak terlalu intensif pasti bisa menghemat baterai bahkan baterai tentu sanggup bertahan jauh lebih lama.

Pernah juga gak sih kalian ngalamin lagi buru-buru mau transfer data, eh USBnya kebalik-balik mulu. Nah, kalian beruntung, karena ZenBook UX331UAL  sudah dilengkapi port USB Type-C™ terbaru yang memiliki desain any-way-up, yang membuat kita gak akan salah masukin USB! Kecepatan transfer datanya juga 10x lebih cepat daripada koneksi USB 2.0, jadi gak lama nungguin file terpindah ke dalam laptop. ZenBook ini dilengkapi dengan dua port USB 3.1 Gen 1 Tipe-A,  port HDMI, dan card reader MicroSD yang dua kali lebih cepat daripada pembaca standar. Lagi buru-buru tapi laptop lemot? Udah gak zaman kali sama ZenBook mah, ya gak?

Keamanan Super Tinggi

Nah, selain itu kita dilengkapi fitur yang menjaga keamanan kita bahkan dengan sebuah perangkat pengamanan yang Cepat dan praktis, yaitu dengan sentuhan manja. Yap, kini untuk mengakses ZenBook UX331UAL menjadi lebih aman lagi berkat sensor sidik jari yang ada di touchpad dan Windows Hello. Nggak perlu lagi ribet mengetikkan kata sandi setiap kali masuk. Apalagi untuk saya yang sering lupa kata sandi, ini membantu sekali.  Cukup satu sentuhan saja.! Taraaa... laptop sudah terbuka dan siap untuk digunakan. Gak ada lagi tuh panik-panik ajaib saat lupa kata sandi. Dan gak ada lagi mata-mata jahil yang lurak-lirik keyboard saat negtikin kata sandi. Dijamin, aman!

ASUS juga memberikan kemudahan untuk para Bloggers, Author Wattpad, Penulis-penulis, juga orang-orang yang sangat senang menggunakan Laptopnya untuk aktivitas yang berkaitan dengan ketik-mengetik. Kenapa tuh? Karena ZenBook UX331UAL ini dilengkapi dengan keyboard backlit ukuran penuh dengan desain yang kokoh. Ini memberikan pengguna Laptop sebuah pengalaman mengetik yang luar biasa dalam segala kondisi pencahayaan. Malem-malem, mati lampu, tapi lagi nugas dan pagi harinya saat di cek typo bertebaran dimana-mana? Atau kena protes pembaca di wattpad, Thor, kok banyak typo si? Gak akan kejadian lagi kalau pakai ZenBook ini karena didukung dengan teknologi palm-rejection dan mendukung gerakan multi-jari dan tulisan tangan. Dengan jarak penekanan tombol keyboard 1,4 mm yang dioptimalkan untuk kenyamanan saat mengetik. Ihh.. Mantul alias mantap betul banget gak sih?

Streaming Lancar dengan Wi-Fi Master

Lagi download film pake Wifi eh harus pindah tempat yang agak jauh, dan alhasil wifinya jadi lemot, downloadnya gagal melulu. Udah sering banget kayak gini sampai saya sering ngeluh rasanya pengen bawa Wifinya ke mana-mana. Tapi ternyata, lewat ASUS ada solusinya gengs, Mau tahu? Pakai ZenBook UX331UAL dongs! Kenapa sih? Karena ZenBook UX331UAL menggabungkan teknologi ASUS Wi-Fi Master yang membuat koneksi Wi-Fi mu pasti lebih cepat bahkan pada jarak jauh. 
Hahh? Beneran tuh? Bener! Jadi buat kamu para pejuang LDW alis Long Distance Wifian, kamu masih tetap terhubung dengan pakai ZenBook UX331UAL. Bahkan nih, dengan kecepatan hingga 867Mbps, kamu tetap bisa streaming video YouTube Full HD pada jarak 300 meter atau lebih. 6x lebih cepat dari pada laptop standar tanpa Wi-Fi Master! 

Strength That Comes With Beauty

ZenBook UX331UAL adalah Laptop yang kuat tetapi tetap memperlihatkan sisi estetikanya dengan memberikan dua pilihan warna untuk penggunanya yaitu, Deep Dive Blue dan Rose Gold. Lucu kan? Elegan pula warnanya. Gak malu-maluin dibawa ke Cafe-cafe buat nugas, dan juga dibawa traveling bahkan ke luar negeri sekalipun. 

Dengan harga Rp. 14.299.000 (256GB SSD) dan 14.799.000 (512GB SSD) menurut saya udah Worth it banget untuk laptop yang menunjang produktivitas dan juga mendukung kamu untuk traveling kemanapun! ASUS sangat mengerti bagaimana cara memfasilitasi klean para Travelers. Idaman banget kan? Tentu, makannya saya berharap saya bisa mendapatkan Laptop Idaman saya ini, Doakan yaa!

Ini Laptop Idamanku, Bagaimana dengan kamu?

Sumber Referensi :

Artikel  : Review Guide-ASUS ZenBook 13 UX331UAL http://bit.ly/331UAL

Gambar : http://channel.asus.com/ExternalFile.aspx?path=91d743250afa49ab858b94600cd8aa2c

Apa yang bisa kita lihat dari perempuan zaman sekarang? Berpendidikan, bebas, modis, mempunyai pemikiran maju, modern dan lain-lain. Meskipun tidak semua perempuan Indonesia zaman sekarang sama seperti yang saya tuliskan tadi, akan tetapi para perempuan di zaman sekarang dituntut untuk ikut bergerak dinamis mengikuti kemajuan modernisasi. Seorang perempuan mempunyai hak yang sama untuk ikut menikmati arus global dan tidak dikungkung oleh kolotnya aturan. Itu jika kita melihat keadaan di sekeliling kita saat ini. Tapi apakah kita pernah membayangkan ketika zaman dahulu wanita sulit untuk dapat menghirup udara kebebasan seperti kita? Bahkan untuk sekedar mendapatkan hak menerima pendidikan saja sudah susah, apalagi ketika ia ingin berkarir di dunia pekerjaan.

Jika ingin melihat potret wanita zaman dahulu cobalah untuk menyempatkan waktu menonton  sebuah film atau drama musical tahun 1950 yaitu Asrama Dara. Asrama Dara adalah film yang diproduksi pada tahun 1950-an, diputar oleh PERFINI pada tahun 1958 disutradarai dan di produseri oleh Usmar Ismail. Seperti yang kita tahu sampai saat ini Usmar Ismail dikenal sebagai Bapak perfilman Indonesia. Berbicara tentang Asrama Dara, film ini salah satu besutan Umar Ismail yang  merupakan film bergenre drama musical. Di dalamnya bermain beberapa aktor dan aktris yang sampai beberapa puluh tahun kemudian masih aktif bahkan menjadi bintang ternama di Indonesia. sebut saja Suzana yang berperan sebagai Ina, serta Aminah Tjendra kasih sebagai Tari. Ada pula Rendra Karno sebagai Broto, Citra Dewi sebagi Rahimah, Bambang Irawan sebagai Masrul, Bambang Hermanto sebagai Imamsyah, Baby Huwae, Nurbani Jusuf, Tatiek Malijati, Achmad Sabur, Fifi Young sebagai ibu Sari, Hasan Sanusi sebagai Hasan, Imam Subono sebagai ayah Ani, Nun Zairina sebagai Sita, dan lain-lain.  Sebagai film yang jauh dari teknologi canggih seperti sekarang, film Asrama Dara mampu memberi hiburan yang menurut saya sarat akan makna dan edukatif juga sehingga tidak heran masuk ke dalam nominasi Film terbaik di Festival Film Indonesia. Sayangnya, mereka hanya sebagai nominator, bukan pemenang. Meskipun begitu, kategori penyunting terbaik FFI 1960 justru jatuh kepada Soemarjono dari Film ini.

Film ini telah membuka wacana kita tentang feminisme. Asrama Dara Menceritakan sebuah Asrama yang dihuni oleh para wanita yang merantau ke ibukota untuk bersekolah. Dalam menjalani kehidupan sebagai pelajar, mereka semua juga melalui masa-masa penuh perjuangan karena ikut memperjuangkan kesetaraan dan eksistensi mereka di lingkungan sekolah maupun asrama. Berbagai konflik muncul dan  terjadi pada setiap penghuni asrama. Salah satu konflik yang menarik adalah konflik yang dihadapi oleh Rahimah yang kehilangan haknya untuk memperjuangkan hidupnya. Rahimah diminta pulang kampung untuk menikah dengan orang pilihan orang tuanya dan juga memberi kesempatan adik lelakinya untuk bersekolah, di sisi lain dia ingin menjadi dokter. Rahimah pun tidak bisa berbuat banyak dan mengorbankan cita-cita nya untuk memenuhi keinginan orangtuanya.

Ada pula konflik yang terjadi antara kakak beradik Ina dan Ani yang kehilangan ketenntraman keluarganya karena orantua mereka bercerai. Hal ini disebabkan oleh Ibu mereka yang terlampau sangat maju dalam berpikiran dan modern, sedangkan ayahnya tidak mampu mengimbangi. Kedua anak itu menjadi korban dari perpisahan yang disebabkan oleh keinginan  ibunya mendapatkan keinginan  untuk diakui oleh banyak orang dan ayahnya yang hanya bisa melihat tanpa ikut berkembang. Dan ibu kedua anak itu memandang rendah ayahnya. Asrama Dara memberi gambaran kepada kita betapa susahnya perempuan di masa itu untuk sekedar mendapatkan pengakuan akan eksistensi dan kesetaraan mereka. Ketika mereka berpikiran maju, mereka akan di cap dengan berbagai label yang merendahkan. 

Sebenarnya feminism sendiri sudah ada sejak awal abad ke 16-18 di Eropa.Di Indonesia sebenarnya telah ada sejak abad ke 14 yaitu ketika zaman Majapahit, pada saat itu dipimpin oleh seorang ratu yang bernama Sri Buana Tungga Dewi (ibu dari Hayam Wuruk).Namun, ketika itu belum ada istilah yang dinamakan feminism.Secara Historis istilah feminism pertama kali muncul pada tahun 1895, dalam konsep perubahan social. Mulai berkembang di Indonesia pada tahun 1880 an oleh R. A Kartini.Ini artinya jauh sebelum feminism masuk, Indonesia telah lebih dulu memiliki budaya kesetaraan.Seperti yang dikatakan oleh Prof. Zaskia Wieringa (Universiteit Van Amsterdam) dalam Konferensi 20 tahun Jurnal Perempuan pada September 2016 bahwa “Budaya Belanda sangat heteronormativitas, setelah dijajah Belanda Indonesia lupa dengan budaya aslinya, ini yang saya sebut dengan postcolonial amnesia”.

Daftar Pustaka:

Prabasmoro, Aquarini Priyatna. 2006. Kajian Budaya Feminis,Tubuh, Sastra, dan Budaya Pop. Yogjakarta: Anggota IKAPI.

Savitri, Niken. 2008. HAM Perempuan-Kritik Teori Hukum Feminis Terhadap KUHP. Bandung: Anggota IKAPI.

Daftar Laman:

https://www.jurnalperempuan.org/berita/gerakan-perempuan-dan-wacana-feminisme-di-indonesia (diakses pada 5 November 2017 pukul 03:48)

http://filmindonesia.or.id/movie/title/lf-a010-58-472771_asrama-dara/award (diakses pada 5 November 2017 pukul 04:20)

Euforia masyarakat Indonesia dalam menyambut Asian Games 2018 yang tinggal kurang lebih satu bulan lagi semakin terasa. Beragam spanduk, baliho, dan lain-lain sudah sejak lama terpasang di berbagai sudut-sudut yang menarik mata. Di televisi pun pemberitan tentang Asian Games 2018 sudah menjadi santapan setiap hari. Belum lagi campaign di media sosial yang sangat gencar di lakukan setiap pihak. Dukungan mengalir dari beragam kalangan, beragam bentuk dan beragam aksi. Hal ini sangat wajar karena ini kali kedua Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games setelah sempat menjadi tuan rumah 56 tahun yang lalu. Oleh karena itu jelas terlihat bahwa masyarakat Indonesia sangat antusias menyambut pesta Olahraga terbesar se-Asia ini.

Salah satu dukungan tersebut ditunjukan oleh segenap sivitas akademik Universitas Padjadjaran, baik mahasiswa, tenaga kependidikan di lingkungan Unpad serta perwakilan masyarakat umum lewat sebuah kolaborasi yaitu Pre Event Asian Games 2018 dengan Olimpiade Olahraga Tradiosonal. Acara ini digelar sebagai wujud konkret dukungan dari warga Jawa Barat terutama dari Unpad sendiri. Serta  komitmen partisipasi masyarakat dalam mendukung upaya Indonesia dalam menyelenggarakan Asian Games. Dengan digelarnya acara ini, diharapkan masyarakat dari Jawa Barat bisa melahirkan energi yang besar untuk Indonesia. Saya sendiri, sebagai mahasiswa yang juga peserta dari Pre Event ini pun merasa ada kebanggaan tersendiri ketika daerah asal bahkan universitas tempat saya menuntut ilmu ikut mendukung hajat besar ini.

Pagelaran yang dilaksanakan pada tanggal 8 Juli 2018 di kampus Unpad, Jalan Dipati Ukur, Bandung, ini menyuguhkan parade atau kirab budaya negara-negara peserta Asian Games 2018, serta eksibisi dalam bentuk Olimpiade Olahraga Tradisional. Kirab budaya ini diikuti oleh para seluruh sivitas akademik, bahkan para petugas kebersihan pun turut serta meramaikan. Secara pasti parade ini memperkenalkan budaya dari 46 peserta Asian Games 2018 sekaligus mensosialisasikan ajang olahraga se-Asia tersebut. Energy of Asia yang sering digaung-gaungkan terasa atmosfirnya bahkan saat para peserta ini hampir seluruhnya masyarakat Indonesia. Ini pun bisa disebut sebagai representasi dari persatuan. Lihat bagaimana banyaknya budaya bisa menyatu dalam sebuah Event terbesar se-Asia ini. Selesai parade dilanjutkan oleh Olimpiade Olahraga Tradisional (Ootrad). Olimpiade ini menampilkan Olahraga tradisional dari Jawa Barat yaitu Balap Karung, Egrang, Manggul Suluh, Ngagandong Boboko, dan Lomba Bakiak.

Lewat Pre Event Asian Games serta Olimpiade Olahraga Tradisional yang diselenggarakan Unpad dan didukung oleh dua kementrian yaitu Kemenpora dan Kemkominfo, saya belajar bahwa tidak apa-apa menjadi seseorang yang mendukung di belakang. Karena terkadang “dukungan” kita lah yang membuat orang lain semangat dan tambah semangat. Jadi, apa yang kita tunggu? Mari #Dukungbersama lewat berbagai doa, aksi, dan agar Indonesia bisa menjamu para tamunya dengan baik, serta kontingennya nanti bisa melakukan yang terbaik. Para putra-putri terbaik bangsa membutuhkan dukungan kita, dan kita pun membutuhkan mereka untuk menjadikan Indonesia sebagai Macan Asia!