Le Petit Prince : Orang Dewasa itu Aneh!

By Sendaewardah - Oktober 25, 2020


Sejak kecil, aku punya persepsi tentang orang dewasa yang entah mengapa selalu terlihat hebat dimataku. Mereka melakukan aktifitas berulang tanpa henti seperti bangun-bersiap-bekerja-beristirahat. Apapun pekerjaan yang mereka lakukan, aku selalu takjub akan konsistensitas mereka. Akan tetapi, seringkali orang dewasa terlihat aneh dan berat. Mereka seakan tidak pernah merasa puas dengan kekayaan, sangat berhasrat untuk berkuasa, melakukan rutinitas mereka tanpa sukacita dan kebahagiaan. Seakan mereka kehilangan esensi dalam hidupnya. Kadang, aku penasaran dan ingin bertanya apakah mereka pernah merindukan masa kanak-kanak? Apakah mereka pernah berpikir tentang kepolosan mereka saat kecil?


Pertanyaanku terjawab, meskipun tidak sepenuhnya, yaitu ketika aku membaca buku Le Petit Prince karya Antonie da Saint Exupery. Melalui teknik penceritaannya yang dongeng  banget, Saint Exupery membahas sebuah renungan mendalam tentang kehidupan dan sifat manusia. Kita bisa melihatnya dari dua sisi. Sebagai orang dewasa atau sebagai anak kecil. Ketika saya membaca ini dari sudut pandang orang dewasa saya merasa bahwa buku ini ingin mengingatkan kita agar kita tidak lupa akan elemen-elemen positif anak kecil yang pernah melekat sewaktu kita masih kanak-kanak. 


source: pinterest


Buku sarat makna ini memang unik. disatu sisi ia menyajikan sebuah kisah fantasi antara seorang Pilot dengan Pangeran cilik yang berasal dari sebuah planet. Tapi disisi lain ia juga menceritakan kisah bagaimana orang dewasa berhadapan dengan anak kecil dan anak tersebut bisa membawa kembali ingatan akan masa kecil orang tersebut. Buku ini  menceritakan setiap bab demi bab dengan detail, serta runtut. Selain itu didukung dengan ilustrasi dan pembendaharaan kata yang imajinatif.

Penggambaran ke-aneh-an orang dewasa dibahas dengan diwakili oleh narasi tentang enam manusia yang masing-masing menggambarkan perspektif aneh dari orang dewasa. Cerita dimulai dengan tokoh saya yang merupakan seorang pilot. Ia terdampar disebuah gurun sahara. Perlu diketahui bahwa pilot itu dulunya merupakan seorang anak yang sangat imajinatif dan punya mimpi besar sebagai seorang pelukis. Tapi mimpi itu terpaksa ia bunuh karena orang dewasa disekitarnya sangat meremehkan dan tidak mengerti tentang gambar-gambar yang ia buat. Akhirnya ia mutuskan belajar ilmu pasti seperti matematika, geografi dan lainlain. Pilot ini tengah kebingungan untuk menyelamatkan diri dari gurun tersebut.


5.0.2

The Astronomer (Source: here)


Ditengah kebingungan itu muncul seorang anak kecil yang ternyata adalah seorang Pangeran dari seuah planet kecil –lebih sejenis Asteroid bernama Asteroid B 612 –yang meminta untuk dibuatkan seekor biri-biri. Setelah perdebatan panjang akhirnya mereka berdua telibat sebuah perincangan yang nyambung satu sama lain. Pilot itupun mendengarkan cerita pangeran tentang tempat tinggalnya. Planet asal pangeran tersebut merupakan sebuah asteroid kecil. Saking kecilnya ia bisa menyaksikan sunset sebanyak 43 kali dengan cara menggeser kursinya saja.  Akan tetapi disana tumbuh sebuah pohon yang sangat mengganggu , karena pohon tersebut besar sementara planet mereka kecil. Akhirnya ia menjelajah asteroid lain. 


5.0.2

The Astronomer (Source: here)


Disinilah penggambaran tentang keanehan orang dewasa dimulai. Yang pertama ia mendatangi seorang raja. Ia mengklaim bahwa ia adalah penguasa semua bintang-bintang. Pangeran merasa aneh karena disana segala sesuatu harus terjadi sesuai perintahnya. “Tuanku, apa yang Tuan perintahkan?” “Segalanya,” (Bab 10/ Chapter X). Padahal tidak semua. Ketika Pangeran meminta untuk membenamkan matahari raja tersebut tidak bisa memerintahkannya langsung. Karena jangkauan raja akan Matahari sangat jauh sehingga ia harus menunggu terlebih dahulu. Hal ini menggambarkan sifat manusia yang angkuh dan sombong ketika ia menguasai satu bidang, padahal dunia lebih luas dari itu, ilmu pengetahuan pun lebih banyak dari itu. 


ÁÈÃ

The Conceited Man (source: here)

 

Lalu pangeran melanjutkan ke Planet lain, dan akhirnya ia bertemu dengan orang yang gila akan pujian. Ia ingin dihormati, dan dianggap sebagai orang paling tampan, kaya, pintar diplanetnya yang hanya ia tinggali seorang diri. Orang itu tidak ingin mendengar apapun diplnetnya kecuali pujian untuknya. Hal ini amat ganjil dan aneh menurut pangeran, sebagaimana keanehan orang dewasa yang ingin selalu dipuji sebagai orang yang ‘Paling’ diantara yang lainnya. Akan tetapi disini ia hanya tinggal seorang diri. Lantas ia harus membandingkan diri dengan siapa?.

Lalu Pangeran bertemu dengan seorang pemabuk di  planet ketiga. Dan anehnya, pemabuk itu bilang bahwa ia mabuk untuk melupakan betapa mabuk itu hal yang memalukan. Ia ingin melupakan rasanya malunya akibat mabuk dengan mabuk. Pangeran semakin bingung dengan orang yang ditemuinya ini. Ia berkesimpulan bahwa orang dewasa selalu berbelit-belit, membuat susah perkara yang harusnya bisa jadi mudah


5.0.2

The Switchman (Source: here)

 

Di planet ke 329 ia kembali menemui orang dewasa yang aneh. Yaitu seseorang yang mengklaim bintang sebagai hartanya. Ia terus menerus menghitung bintang terseut dan menganggap semakin banyak bintang miliknya maka semakin kayalah ia. Padahal menurut pangeran, ia baru bisa memiliki bintang terseut ketika bintang tersebut dijaga dan dipelihara sampai memberi manfaat padanya. Sedangkan orang ini, untuk membawa bintangnya saja susah bagaimana memilikinya. Ini menggambarkan betapa serakahnya manusia. Planet terakhir milik seorang penjaga lampu. Ia mempunyai tugas untuk menyalakan lampu pada pagi hari dan memadamkannya pada malam hari. Begitu terus sampai ia kehilangan waktu untuk tidur. Tapi orang itu tidak pernah melalaikan tugasnya. Pangeran sangat berempati pada orang ini dibandingkan keempat orang lain. 


fox
A Fox (Source: here)


Akhirnya ia turun kebumi dan terdampar di gurun sahara. Sebelum berjumpa dengan si Pilot, ia sempat bertemu dengan seekor rubah. Disini ia mendapat pelajaran bahwa ian tidak bisa melihat seseorang dari luarnya dulu. Ia harus mengenal lebih dekat dulu untuk melihat siapa sebenarnya orang tersebut. Dalam buku diceritakan ketika pangeran ingin berteman dengan sang rubah ia harus menjinakan terlebih dahulu. Ia tidak menghakimi sang rubah berdasarkan penampilan luarnya. Padahal rubah terkenal dengan sifat ‘Licik’.

Cerita diakhiri dengan monolog pilot tersebut yang diselamatkan setelah 6 bulan terkatung-katung bersama pangeran. Tapi ia mendapat banyak pengajaran terlebih tentang kenangan masa kecilnya. Tentang segala sesuatu yang akan berubah suatu saat anti. Tentang orang dewasa yang tidak pernah mengerti.

  • Share:

You Might Also Like

0 komentar